• Home
  • Services
  • Pages
    • About 1
    • About 2
    • About 3
    • About 4
    • Our Team
    • Contact 1
    • Contact 2
    • Service 1
    • Service 2
    • Service 3
  • Portfolio
    • Column One
      • Portfolio Classic
      • Portfolio Grid
      • Portfolio Grid Overlay
      • Portfolio 3D Overlay
      • Portfolio Contain
    • Column Two
      • Portfolio Masonry
      • Portfolio Masonry Grid
      • Portfolio Coverflow
      • Portfolio Timeline Horizon
      • Portfolio Timeline Vertical
    • Column Four
      • Single Portfolio 1
      • Single Portfolio 2
      • Single Portfolio 3
      • Single Portfolio 4
      • Single Portfolio 5
    • Column Three
      • Video Grid
      • Gallery Grid
      • Gallery Masonry
      • Gallery Justified
      • Gallery Fullscreen
  • Blog
    • Blog Grid No Space
    • Blog Grid
    • Blog Masonry
    • Blog Metro No Space
    • Blog Metro
    • Blog Classic
    • Blog List
    • Blog List Circle
  • Slider
    • Column One
      • Vertical Parallax Slider
      • Animated Frame Slider
      • 3D Room Slider
      • Velo Slider
      • Popout Slider
      • Mouse Driven Carousel
    • Column Two
      • Clip Path Slider
      • Split Slick Slider
      • Fullscreen Transition Slider
      • Flip Slider
      • Horizon Slider
      • Synchronized Carousel
    • Column Three
      • Multi Layouts Slider
      • Split Carousel Slider
      • Property Clip Slider
      • Slice Slider
      • Parallax Slider
      • Zoom Slider
    • Column Four
      • Animated Slider
      • Motion Reveal Slider
      • Fade up Slider
      • Image Carousel Slider
      • Glitch Slideshow
      • Slider with other contents
  • Shop

June 2, 2022

2021
Istana Presiden Korsel Diserbu Turis

MUHAMMAD RUSMADI – Rakyat Merdeka RM.id




Salah satu kejutan dari Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol ketika dilantik pada Maret 2022, dia mengumumkan, Istana Kepresidenan atau Blue House (Gedung Biru) dibuka untuk umum. Sementara Istana Kepresidenan dipindah ke Kompleks Kementerian Pertahanan di Yongsan.

Blue House pun diserbu turis!

Disebut Blue House, karena atap bangunan khas berupa 150.000 ubin buatan tangan itu berwarna biru. Selama 74 tahun terakhir warnanya tetap dipertahankan demikian.

Sementara di Indonesia, program Wisata Istana Kepresidenan (Merdeka) Jakarta mulai dibuka untuk umum pada 24 Mei 2008 (Presiden SBY), sekaligus Perayaan 100 Tahun Kebangkitan Nasional dan Visit Indonesia Year 2008.

Adapun Istana Bogor, dibuka untuk umum mulai 9 Juni 2014 selama sepekan, berkaitan Perayaan Hari Jadi ke-532 Kota Bogor, yang diperingati setiap tahun.

Tonton video: https://rm.id/nonton-video/internasional/126825/istana-presiden-korsel-diserbu-turis




Sumber: https://rm.id/nonton-video/internasional/126825/istana-presiden-korsel-diserbu-turis

2021
Soal CEPA, Dubes Korsel Colek DPR

MUHAMMAD RUSMADI – Rakyat Merdeka RM.id




Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto Soeherman. [Foto: Muhammad Rusmadi/RM.id]

RM.id  Rakyat Merdeka – Indonesia bisa mengisi peluang baru dengan Korea Selatan (Korsel), di tengah kondisi perang Rusia-Ukraina. Hal ini diingatkan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto Soeherman.

Antara lain, ujarnya, seperti kebutuhan Korsel akan batubara dan minyak kelapa sawit. “Kita akan coba langsung masuk ke Korsel (Korea Selatan), karena volumenya saat ini masih sedikit,” ungkap Dubes Sulis –sapaan akrab, kepada wartawan peserta program The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea, di Seoul, Senin (30/5/2022)

Selain itu, lanjut mantan CEO PT Asuransi Jiwa Eka Life (Sinar Mas MSIG Life) ini, karena banyak pabrik Korsel yang berinvestasi di Indonesia, dia juga mengupayakan, agar barang-barang jadinya, juga bisa diekspor kembali dari Indonesia ke Korsel.

Ini semua, menurutnya, akan menjadi kumulatif dari sisi perdagangan. Ditambah lagi nanti dengan adanya Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), yang agreement-nya masih ada di DPR.

“Itu kalau sudah ditandatangani DPR, nanti akan ada ribuan barang yang tidak perlu lagi bea masuk, dari dan ke Korsel,” jelas pria yang menghabiskan satu dekade awal kariernya di perusahaan otomotif Astra International ini.

Sulis mengingatkan, targetnya DPR sudah menandatanganinya pada semester pertama tahun ini. “Saya akan dorong lagi. Lebih cepat lebih baik,” tegasnya lagi.

Terkait energi baru terbarukan, Sulis juga mengingatkan kembali pada tiga prioritas utama G20. Yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi digital ekonomi dan transisi energi ke energi baru terbarukan.

“Ini juga prioritas saya. Saya akan kejar ketiganya menjadi sebuah deliverable program dari G20 Indonesia, yang saya selalu monitor dari waktu ke waktu,” tegas alumni jurusan Advanced Management Program (AMP) di Harvard Business School, Amerika Serikat ini.

Sulis menjelaskan, terkait energi baru terbarukan, energi matahari merupakan andalan di Korsel. Sementara di Indonesia, juga mulai menerapkannya, meski menurutnya memang masih ada sejumlah kendala aturan. “Hambatan atau kendala ini jadi PR kita bersama,” ingatnya.

Padahal, ungkap Sulis, semua investor dari Korsel sudah bersiap bikin panel surya, tentunya dengan pembatasan-pembatasan atau syarat tertentu, yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) misalnya. Termasuk terkait materi-materi lokalnya.

Lebih jauh, Sulis juga menyinggung pertemuan puncak pertama antara Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dengan Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk-yeol pada Sabtu, 21 Mei lalu, di Kantor Kepresidenan di Yongsan, Seoul. Menurutnya, di pertemuan itu AS tentunya mempromosikan Pacific Forum, yang akhirnya Indonesia pasti juga akan terlibat.

Tapi, ujar Sulis, layaknya hanya sebuah forum, sehingga tidak ada aspek legal yang mengikatnya (legal binding). Berbeda, dia memisalkan, dengan The Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), karena ada legal binding-nya, yang juga harus diratifikasi oleh DPR.

The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea diikuti oleh 10 wartawan Indonesia, yakni Muhammad Rusmadi (Rakyat Merdeka/RM.id), Adhitya Ramadhan (Kompas), Ana Noviani (Bisnis Indonesia), Desca Lidya Natalia (Antara), Dian Septiari (The Jakarta Post), Idealisa Masyrafina (Republika), Laela Zahra (Metro TV), Riva Dessthania (CNN Indonesia), Suci Sekarwati (Tempo) dan Tanti Yulianingsih (Liputan6.com).

Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea merupakan wadah bagi para jurnalis profesional Indonesia, untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang hubungan Indonesia-Korea, yang masih kurang terjamah karena keterbatasan akses informasi.

Program ini juga merupakan kerjasama antara Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), yang didirikan dan dipimpin oleh Dr Dino Patti Djalal, dengan Korea Foundation (KF). (*)




Sumber: https://rm.id/baca-berita/internasional/126709/laporan-muhammad-rusmadi-dari-seoul-korea-selatan-soal-cepa-dubes-korsel-colek-dpr

2021
Pengalaman Melancong ke Korea Selatan Pasca-Relaksasi Aturan Covid-19

Suci Sekarwati – Tempo.co




Pemandangan halaman depan Balai Kota Seoul, Korea Selatan pada 1 Juni 2022. Sumber: Korea Foundation

TEMPO.CO, Jakarta – Korea Selatan telah melonggarkan aturan bagi para pelancong yang ingin datang ke Negeri Gingseng tersebut. Pada Minggu, 29 Mei 2022, Tempo dalam program ‘Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea’ hasil kerja sama Korea Foundation dan Forum Policy Community Indonesia, berkesempatan melancong ke Korea Selatan pasca-pelonggaran aturan Covid-19.

Kendati aturan Covid-19 bagi para pelancong memang sudah dilonggarkan, namun protokol kesehatan tetap dijalankan. Sebelum terbang, para pelancong disarankan mendaftarkan diri ke Q-code lewat situs www.cov19.kdca.go.kr dan www.safe2gopass.com agar bisa langsung pelesiran tak lama setelah hasil PCR di Bandara Internasional Incheon dinyatakan negatif Covid-19.

Suasana salah satu stasiun kereta di Seoul, Kamis, 2 Juni 2022. Korea Selatan sudah mulai melonggarkan aturan Covid-19.TEMPO/Suci Sekar

Saat mendaftarkan diri di situs Q-Code, pelancong akan diminta memasukkan sejumlah data, termasuk tanggal terakhir dilakukannya PCR sebelum terbang ke Korea Selatan. Masa berlaku PCR yang dapat diterima hanya yang dilakukan 2×24 jam sebelum penerbangan ke Korea Selatan.

Para pelancong disarankan sebelum terbang, memesan jadwal tes PCR di Bandara Incheon pada situs www.safe2gopass.com. Hasil PCR bisa diterima dalam waktu kurang dari sehari. Namun sebelum hasil PCR selesai, para pelancong diminta untuk tidak keluar hotel atau penginapan.

Menyusul kelonggaran aturan Covid-19 ini, Cheong Wa Dae (Blue House) atau istana kepresidenan Korea Selatan dibuka untuk umum. Blue House memiliki luas lebih dari 20 hektar dan tutup bagi umum selama 70 tahun.

Choi Hyunsoo, Direktur Korea Foundation untuk Indonesia menjelaskan rencana pembukaan Blue House untuk umum ini, tercetus sejak era mantan Presiden Moon Jae-in. Namun baru terwujud saat Presiden Yoon Suk-yeol menjabat.

Selama berada di area outdoor, pelancong boleh melepas masker. Akan tetapi, saat di dalam ruangan, pelancong akan diingatkan untuk tetap memakai masker.

Kelonggaran aturan Covid-19, juga bisa terlihat dari pusat perbelanjaan yang mulai ramai, salah satunya Lotte Tower di jantung Kota Seoul. Pada 1 Juni 2022, terlihat jumlah pengunjung yang memenuhi mal tersebut untuk sekadar makan atau jalan-jalan setelah wabah Covid-19 selama dua tahun.  

Kelonggaran aturan Covid-19 yang lain adalah tidak ada lagi social distancing di Korea Selatan. Saat Tempo berkesempatan menikmati menara tertinggi di Korea Selatan, yang hampir 500 meter, the Seoul Sky, lift dipenuhi pengunjung tanpa aturan pembatasan jumlah orang yang boleh berada di dalam lift.

Situs koreatimes.co.kr mewartakan di Korea Selatan jumlah kasus Covid-19 pada Senin, 30 Mei 2022 tercatat lebih dari 10 ribu kasus karena akumulasi jumlah kasus pada akhir pekan dan di tengah relaksasi aturan Covid-29. Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA) melaporkan total kasus Covid-19 di Korea Selatan mendekati 18 juta kasus.




Sumber: https://dunia.tempo.co/read/1597334/pengalaman-melancong-ke-korea-selatan-pasca-relaksasi-aturan-covid-19/full&view=ok

2021
Perang di Ukraina, Indonesia Kejar Peluang Ekspor Barang Substitusi ke Korsel

Suci Sekarwati – Tempo.co




Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistyanto. Sumber: TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta – Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistyanto berkomitmen meningkatkan nilai perdagangan Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) hingga dua kali lipat dibanding tahun lalu. Pada 2021, nilai perdagangan Indonesia – Korea Selatan sebesar USD 17 miliar dan pada tahun ini ditargetkan bisa naik menjadi USD 30 miliar (Rp436 miliar).

Di antara cara yang ditempuh untuk meningkatkan nilai perdagangan itu adalah mengambil kesempatan komoditas yang bisa disubtitusi oleh Indonesia. Hal ini berkaca pada kondisi, di mana ada sejumlah negara yang terganggu oleh dampak perang.  

“Ini kesempatan komoditasnya, bisa kita subtitusi. Misalnya batu bara, CPO yang akan kita coba langsung masuk ke Korea Selatan,” kata Duta Besar Sulistyanto, saat menyambut rombongan wartawan dalam program ‘Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea’, Senin, 30 Mei 2022 di Seoul.

Duta Besar RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistyanto. Sumber: Sekar Suci/TEMPO

Sulistyanto menjelaskan pernah mendapat laporan dari seorang trader, yang mensuplai sekitar 29 juta ton batu bara per tahun ke Korea Selatan dan seluruh dunia, walau pun dengan harga yang sedang tinggi-tinggi nya.

Batu bara yang dibutuhkan oleh Korea Selatan adalah yang berkalori tinggi, sedangkan batu bara Indonesia banyak yang tidak setinggi itu kalorinya (seperti yang di minta Korea Selatan). Maka Korea Selatan banyak mengambil batu bara dari Australia dan Rusia.

“Apakah kita bisa merebut pasar batu bara Rusia ? Bisa atau tidaknya, arah ke sana sudah ada,” kata Sulistyanto. 

Dalam suatu rapat antara Duta Besar Sulistyanto dengan Menteri Pedagangan Korea Selatan, disampaikan bahwa Indonesia siap mensubtitusi kekurangan pasokan batu bara yang ditinggalkan oleh negara yang sedang berperang. 

Secara bilateral Indonesia dan Korea Selatan akan tetap mempertahankan hubungan di bawah pemerintahan yang Korea Selatan yang baru, Yoon Suk-yeol. Presiden Yoon sudah dikonfirmasi akan hadir dalam KTT G20 November 2022 mendatang di Bali, begitu pula dengan Menteri Perdagangan Korea Selatan yang Park Jin.




Sumber: https://dunia.tempo.co/read/1597342/perang-di-ukraina-indonesia-kejar-peluang-ekspor-barang-substitusi-ke-korsel/full&view=ok


Youtube
Twitter
Facebook
Instagram
Copyright 2021 - www.indonesia-koreajournalist.net