Peran ASEAN dibutuhkan demi stabilitas regional

Jakarta, IDN Times – ASEAN menjadi mitra dan aliansi Korea Selatan yang paling penting dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah urusan keamanan regional, karena masih belum stabil hingga sekarang.
Situasi di Semenanjung Korea sampai saat ini masih cukup tegang. Pernyataan Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, yang ingin memaksimalkan kekuatan dan meningkatkan produksi senjata nuklir ketika hari kenegaraan, 9 September 2024 lalu, dianggap oleh Duta Besar Korea Selatan untuk ASEAN, Lee Jang Keun, telah memunculkan ketegangan tersendiri.
ASEAN, disebutkan Lee, sudah patutnya bertindak. Sebab, jarak antara ASEAN dengan Korea Utara begitu dekat dan bukan tak mungkin stabilitas keamanan regionalnya terancam dengan pernyataan Kim Jong Un.
1. Putin sempat serukan dukungan ke Korut

Tak cuma soal nuklir, tapi hubungan antara Korea Utara dengan Rusia, menurut Lee, juga jadi salah satu yang harus disorot. Keduanya dianggap menjadi mitra paling dekat untuk saat ini. Apalagi, dalam peringatan 76 tahun berdirinya Korea Utara, Presiden Rusia, Vladimir Putin, sempat menyatakan dukungannya sebagai mitra paling dekat.
“Hubungan Korea Utara dan Rusia membuat kami khawatir. Terlebih, ada rekam jejak invasi Rusia ke Ukraina. Ada protes dari negara lain saat itu. Senjata nuklir dalam skala masif dan terang-terangan belum pernah digunakan, bahkan pada masa Perang Dingin. Namun, ini membuat kita khawatir. Semua bertentangan dengan nilai-nilai tertentu,” ujar Lee dalam dalam Workshop Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2024 yang diinisiasi Korea Foundation bersama Foreign Policy Community Indonesia, Selasa (10/9/2024).
2. ASEAN bisa bersikap

Secara garis besar, pernyataan dari Kim Jong Un tak sejalan dengan tiga nilai utama dari Korea-ASEAN Solidarity Initiative (KASI), yakni Kebebasan, Kedamaian, dan Kesejahteraan. Secara khusus, salah satu inti dari KASI adalah memperluas kooperasi kerja sama keamanan regional secara komprehensif.
“ASEAN bisa bersikap, diam atau menggunakan suaranya. Kami berharap ASEAN bisa memberikan pesan kepada Korea Utara,” kata Lee.
3. Berharap ASEAN bisa menggunakan kekuatannya

ASEAN, termasuk Indonesia, dijelaskan Lee, pada dasarnya merupakan kawasan dengan kekuatan menengah atau Middle Power. Status inilah yang menguntungkan ASEAN untuk bisa mengajak dan menyerukan jalan dialog dalam menciptakan stabilitas di kawasan.
“ASEAN sudah berbeda dan kami berharap bisa menyampaikan pesan ke Korea Utara agar tak melakukannya. Terus menyampaikan pesan agar dialog, menjadi poin utama dalam menciptakan stabilitas,” ujar Lee.