Mampukah Gelombang Budaya Indonesia Sepopuler K-Pop?

Joannes Ekaprasetya Tandjung, Koordinator Fungsi Ekonomi Kreatif dan Digital KBRI Seoul, memberikan presentasi dalam workshop Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea, di Jakarta, Rabu (11/9/2024).(Kompas.com/Wahyunanda Kusuma)

Dengan kerja sama ini, Joannes mengatakan bahwa di tahun 2045, Indonesia diharapkan mampu mencetak generasi unggul di bidang ekonomi kreatif. “Jadi diharapkan ini lah yang akan menjadi new wave of Indonesian Wave, bahwa I-Wave ini adalah kolaborasi bersama dengan K-Wave, enggak jalan sendiri-sendiri,” pungkas Joannes. Ia juga menekankan pentingkan ekosistem yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak terkait, agar industri kreatif di Indonesia benar-benar mampu berkelanjutan.

Adapun SIA merupakan salah satu kampus ternama di Korea Selatan. Sebab, banyak alumni yang kini menjadi bintang papan atas Korea. Misalnya, Luhan eks EXO, Meng, Jia Miss A, Kim Ha Neul, Jo Jung Suk, Lee Sung Min Super Junior, dan Cha Tae Hyun, pernah tercatat sebagai mahasiswa di sana. Artikel ini ditulis oleh jurnalis Kompas.com, Wahyunanda Kusuma Pertiwi, sebagai peserta Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea 2024, yaitu program fellowship kerja sama Korea Foundation dan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).

Salah satu strategi yang saat ini sedang diupayakan adalah menjalin kerja sama dengan pemerintah Korea Selatan. “Kami ingin Indonesia dan Korea untuk bekerja sama, agar tercapai Indonesian Wave seperti Korean Wave yang menggema di dunia,” jelas pria yang akrab disapa Jet itu. Salah satu kerja samanya adalah di sektor pendidikan. Menurut Joannes, pendidikan menjadi salah satu hal yang fundamental di industri K-Pop. Ia menceritakan bahwa untuk menjadi artis yang populer di Korea Selatan, umumnya melewati proses pendidikan. Banyak bintang K-Pop jebolan universitas atau lembaga pendidikan setingkat yang fokus dalam bidang seni dan hiburan. Bukan cuma pendidikan formal, sebelum diperkenalkan ke publik atau dikenal dengan istilah “debut”, calon bintang K-Pop juga biasanya melewati masa pelatihan atau disebut training.

Oleh karena itu, lanjut Joannes, Indonesia menggandeng beberapa kampus di Korea Selatan untuk mengembangkan industri kreatif. Salah satunya adalah meneken nota kesepahaman dengan Seoul Institute of the Arts (SIA). Ada beberapa kampus di Indonesia yang telah bekerja sama dengan SIA, seperti Universitas Bina Nusantara (Binus), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Dengan kerja sama ini, Joannes mengatakan bahwa di tahun 2045, Indonesia diharapkan mampu mencetak generasi unggul di bidang ekonomi kreatif. “Jadi diharapkan ini lah yang akan menjadi new wave of Indonesian Wave, bahwa I-Wave ini adalah kolaborasi bersama dengan K-Wave, enggak jalan sendiri-sendiri,” pungkas Joannes. Ia juga menekankan pentingkan ekosistem yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak terkait, agar industri kreatif di Indonesia benar-benar mampu berkelanjutan.

Adapun SIA merupakan salah satu kampus ternama di Korea Selatan. Sebab, banyak alumni yang kini menjadi bintang papan atas Korea. Misalnya, Luhan eks EXO, Meng, Jia Miss A, Kim Ha Neul, Jo Jung Suk, Lee Sung Min Super Junior, dan Cha Tae Hyun, pernah tercatat sebagai mahasiswa di sana.