
JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Korea Selatan semakin menguatkan komitmennya terhadap kemitraannya dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, yang tergabung dalam Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Komitmen itu dibuktikan dengan kucuran dana sebesar 30 miliar dollar AS atau sekitar Rp 455 miliar (estimasi kurs Rp 15.190) untuk merealisasikan proyek Korea-ASEAN Digital Cooperation Falgship (KADIF). Dana itu dialokasikan untuk lima tahun ke depan, dimulai pada tahun 2024 ini. “Ini adalah salah satu proyek besar Korea-ASEAN,” kata Duta Besar Republik Korea untuk ASEAN, Lee Jang-Keun, dalam workshop Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea, di Jakarta beberapa waktu lalu. Workshop ini diselenggarakan oleh Korea Foundation yang bekerja sama dengan FPCI.
Ia mengatakan, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas warga di negara-negara kawasan Asia Tenggara, agar bisa bersaing di tengah meningkatnya perkembangan industri teknologi, termasuk kecerdasan buatan/artificial intelligence/AI yang saat ini sedang booming. Ada tiga pilar utama dalam proyek KADIF ini, yakni Foundation Building (mendirikan sekolah), HR Capacity Building (peningkatan kompetensi), dan Wider Use of AI (perluasan implementasi AI). Lewat KADIF, skill komputasi warga di kawasan Asia Tenggara diharapkan bisa semakin meningkat dan relevan. “Kami juga ingin mengembangkan dan mendirikan sekolah digital dan AI di Asia Tenggara,” kata Jang-Keun.

Akan tetapi, ia tidak merinci lebih lanjut kapan sekolah ini akan mulai dibangun, di mana lokasinya, dan pihak mana saja yang akan bekerja sama untuk merealisasikannya. Ia juga berencana untuk mengadakan kompetisi AI di Asia Tenggara, di mana para kawula muda akan menjadi target peserta. “Harapannya, kami ingin negara asia tenggara lebih siap utnuk menghadapi tantangan teknologi,” pungkas Jang-Keun.
Adapun KADIF merupakan bagian dari ASEAN-ROK Cooperation Fund (AKCF). Jang-Keun mengatakan, sebagai komitmen kemitraan, Korea Selatan menggandakan kontribusinya ke AKCF menjadi 32 juta dollar AS (sekitar Rp 485 miliar) pada tahun 2027 mendatang, di bawah Korea-ASEAN Solidarity Initiative (KASI). Sebelumnya, di tahun 2022, dana yang dikucurkan mencapai 16 juta dollar AS.