Salah satu strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sampai 8 persen adalah mendatangkan investasi. Korea Selatan berpeluang untuk menaikkan investasinya.

JAKARTA, KOMPAS — Masalah ketidakpastian regulasi dan kebijakan masih menjadi masalah dalam iklim investasi di Indonesia. Selain itu, untuk mendorong investasi Korea Selatan ke Indonesia, daya saing Indonesia sebagai tujuan investasi perlu lebih kuat.
Hal ini disampaikan Profesor Riset Yonsei University Korea Ko Young Kyung dalam sesi workshop bertajuk ”Indonesia’s 8% Economic Growth Target: How to Attract More Korean FDI?” di Jakarta, Senin (9/12/2024). Acara diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation untuk program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea. Hadir pula sebagai pembicara dalam sesi ini Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan.
Ko Young Kyung menjelaskan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia naik 3,6 kali dalam periode 1993-2023. Ini dinilainya cukup mengesankan tetapi masih di bawah Vietnam yang bisa melompat 8,7 kali, Singapura 4,3 kali, dan Malaysia dengan 4,1 kali di periode sama.