Kepastian Kebijakan Kunci Datangkan Investasi Korea ke Indonesia

Salah satu strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sampai 8 persen adalah mendatangkan investasi. Korea Selatan berpeluang untuk menaikkan investasinya.

Deretan mobil yang selesai diproduksi di Pabrik Hyundai, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (18/2/2023). Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia produksi kendaraan sepanjang 2022 mencapai 1,3 juta. Angka ini lebih tinggi dibanding produksi 2019 (sebelum pandemi) yang hanya 1,28 juta unit. Selain pasar dalam negeri yang besar, produksi kendaraan juga untuk pasar ekspor. Ekspor kendaraan roda empat naik cukup tajam dari tahun 2021 ke tahun 2022, naik dari 300.000 unit ke hampir 600.000 unit. KOMPAS/HERU SRI KUMORO 18-02-2023

JAKARTA, KOMPAS — Masalah ketidakpastian regulasi dan kebijakan masih menjadi masalah dalam iklim investasi di Indonesia. Selain itu, untuk mendorong investasi Korea Selatan ke Indonesia, daya saing Indonesia sebagai tujuan investasi perlu lebih kuat.

Hal ini disampaikan Profesor Riset Yonsei University Korea Ko Young Kyung dalam sesi workshop bertajuk ”Indonesia’s 8% Economic Growth Target: How to Attract More Korean FDI?” di Jakarta, Senin (9/12/2024). Acara diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) dan Korea Foundation untuk program Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea. Hadir pula sebagai pembicara dalam sesi ini Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan.

Ko Young Kyung menjelaskan, produk domestik bruto (PDB) Indonesia naik 3,6 kali dalam periode 1993-2023. Ini dinilainya cukup mengesankan tetapi masih di bawah Vietnam yang bisa melompat 8,7 kali, Singapura 4,3 kali, dan Malaysia dengan 4,1 kali di periode sama.