Soal Pengembangan IKN, Investor Korsel Disebut Masih ‘Wait and See’

Dinia Adrianjara/CNN Indonesia

Ilustrasi pembangunan di IKN. Investor Korsel disebut masih menunggu hasil Pilpres 2024 sebelum investasi di IKN. Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT


Jakarta, CNN Indonesia — Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Korea Selatan di Indonesia, Lee Kang Hyun, menyebut para investor dari Korsel masih memantau kepastian soal Pilpres 2024, untuk berinvestasi pada pengembangan Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Sebagai pengusaha yang telah puluhan tahun menetap di RI, dia menyebut para investor berharap agar pemerintah Indonesia konsisten dalam membuat kebijakan.

Terlebih, Korsel punya pengalaman dalam pengembangan kota cerdas atau smart city, yang menjadi fokus pemerintah RI pada pengembangan IKN.

“Kami investor Korea masih wait and see sampai Februari 2024. Kondisi Indonesia baik di globally dan negara lain sudah fokus pada kemajuan Indonesia,” kata Lee Kanghyun.

Hal ini disampaikan Lee dalam diskusi yang diselenggarakan Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) bekerja sama dengan Korea Foundation beberapa waktu lalu.

Lee menyebut dari kacamata investor, konsistensi dalam sistem kebijakan sangat penting. Dia mencontoh ketika masih bekerja di Samsung Electronic dengan peraturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sehingga harus membangun pabrik di Indonesia.

Namun peraturan pemerintah berubah lantaran saat perusahaan asing juga ingin membangun perusahaan di Indonesia, pemerintah hanya mengizinkan pembangunan pusat riset dan pengembangan.

“Jadi konsistensi ini penting. Bukan hanya mencari investor saja, tapi juga menjaga investor,” kata dia.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono beberapa waktu lalu juga menyebut Korsel adalah satu dari lima besar negara calon investor asing yang berminat investasi di IKN.

Agung menyebut kesempatan terbuka lebar bagi investor Korsel untuk berinvestasi di IKN.

Dia menyebut beberapa perusahaan Korsel yang sudah menyatakan minat mengucurkan modal IKN di antaranya Korea Land & Housing Corporation, Samsung C&T, LX International, hingga Shinhan Sekuritas Indonesia.

Agung juga mengatakan ada tiga sektor prioritas pembangunan yang diharapkan RI bisa diisi oleh pemodal dari Korea Selatan yaitu Smart City atau Kota Pintar, perumahan, dan infrastruktur konektivitas.

Di sektor pembangunan Smart City, Agung mengatakan Korsel berpeluang untuk menciptakan ekosistem kota pintar mulai dari infrastruktur telekomunikasi hingga teknologi.

Di bidang perumahan, potensi nilai investasi akan berbanding lurus dengan perkiraan pertumbuhan populasi penduduk di IKN.

Sementara itu di bidang infrastruktur konektivitas, salah satu yang tengah jadi sorotan adalah pembangunan Terowongan Immerse. Agung mengatakan saat ini perusahaan Korsel Daewoo sedang melakukan studi kelayakan untuk pembangunan ini.

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20240115233837-113-1049926/soal-pengembangan-ikn-investor-korsel-disebut-masih-wait-and-see